Jakarta Masih Jadi Kota Paling Berpolusi Di Dunia, Hujan TMC Tak Berpengaruh

URBANJOGJA.COM - Jakarta, kota metropolitan yang menjadi pusat pemerintahan, bisnis, dan budaya Indonesia, kini juga menjadi kota dengan polusi udara terburuk di dunia.

Meski telah diguyur hujan akibat Teknik Modifikasi Cuaca (TMC), kualitas udara di Ibu Kota tidak mengalami perbaikan yang signifikan.

Menurut data IQAir, sebuah situs pemantauan kualitas udara global, pada Selasa (19/9/2023) pukul 10.03 WIB, Jakarta berada di peringkat pertama dalam daftar kota dengan kualitas udara terburuk di dunia.

Baca Juga: 5 HP Xiaomi Terbaru dan Terbaik untuk Di Beli Bulan September 2023

Indeks Kualitas Udara (AQI) Jakarta mencapai angka 173 dengan polutan utama PM2.5 dan nilai konsentrasi 98 µg/m³ (mikrogram per meter kubik). 

Padahal, standar kualitas udara ideal dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memiliki bobot konsentrasi PM2.5 antara 0 sampai 5 mikrogram per meter kubik.

PM2.5 adalah partikel halus yang berdiameter kurang dari 2,5 mikrometer yang dapat menembus ke dalam paru-paru dan aliran darah manusia. 

Paparan PM2.5 dalam jangka panjang dapat menyebabkan berbagai penyakit pernapasan, jantung, dan kanker.

WHO memperkirakan bahwa sekitar 7 juta orang meninggal setiap tahun akibat paparan PM2.5.

Baca Juga: Suzuki Sui 125: Skutik Neo Retro Terbaru Dengan Desain Ikonik Dan Performa Handal, Harga 20 Jutaan

Posisi Jakarta sebagai kota dengan polusi udara terburuk di dunia berada di atas Dubai, Uni Emirat Arab yang mencatatkan nilai AQI 165. 

Sementara peringkat ketiga ada Kuching, Malaysia dengan nilai 153. Hujan yang mengguyur sebagian wilayah Jakarta karena TMC ternyata tidak mampu membersihkan udara dari partikel-partikel berbahaya tersebut.

TMC adalah sebuah teknik untuk mempengaruhi kondisi cuaca dengan cara menyemai awan menggunakan bahan kimia tertentu agar menghasilkan hujan.

TMC di Jabodetabek menggunakan dua metode, yaitu penyemaian awan dengan garam dan water mist spraying (penyemprotan air dengan ketinggian tertentu dari pesawat).